Di tengah perjalanannya, pembangunan stadion sempat terhenti karena ketiadaan biaya. Pemerintah Deliserdang pun tak kuasa menanggung dana pembangunan. Pembangunan pun berjalan lambat dan bahkan terancam terhenti. Kondisi itu, ternyata menarik perhatian masyarakat yang akhirnya ikut membantu biaya pembangunan dengan menyumbangkan ribuan botol bekas dan goni bekas.
Berkat bantuan botol bekas dan goni bekas itu pula pembangunan stadion terbesar kedua di Sumatera Utara ini kembali berlanjut. Tapi toh, sumbangan tersebut belum menyelesaikan permasalahan. Namun semangat masyarakat Deliserdang membuat Baharoeddin Siregar mengambil kebijakan menggunakan anggaran bantuan desa.
Sayang, langkah sang bupati oleh berbagai kalangan dianggap sebagai kesalahan. Akibatnya, Baharoeddin Siregar sempat merasakan pengabnya terali besi. Perjuangan sang bupati tetap mengukuhkan namanya sebagai orang paing berjasa dalam sejarah pembangunan stadion PSDS ini. (Sumber : www.posmetro-medan.com)

google.com
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.