3:49 AM
0



 Di tengah tekanan Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 justru mendapat sponsor internasional, yakni  Qatar National Bank (QNB).
“Dukungan QNB selama tiga musim sebagai sponsor title partner secara ekslusif,” kata Presiden Direjtur BVSports, Heri Widodo, kemarin.
Dengan demikian, nama dari kompetisi ISL mengikuti sponsor utamanya, yakni QNB League. Dengan kehadiran ini, kompetisi profesional tertinggi di tanah air ini semakin berkibar. Diharapkan  akan mengangkat liga lebih jauh lagi, hingga ke internasional.
Pergantian nama ini sontak mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang mana beberapa hari lalu memberi rekomendasi untuk liga bergulir hari ini dengan 16 tim, Sabtu (4/4).”Ini kenapa FIFA tidak menyebut-nyebut masalah itu,” demikian dipertanyakan Deputi V Bidang Harmonisasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, kepada wartawam, Sabtu (4/4) .
Gatot menyebutkan,  kalau PT Liga atau PSSI ingin mencari sponsor sebanyak mungkin pasti didukung 100 persen. “Itu tidak perlu diragukan apalagi concern Bapak Menteri dengan anggaran terbatas kami dorong. Qatar juga banyak membiayai di Eropa atau dimana,” tambahnya.
Tetapi dikatakan,  kalau benar yang dikatakan Bapak Joko Driyono (CEO PT Liga) kemarin bahwa ISL diganti QNB, itu lagi-lagi PSSI atau sebaliknya PT Liga membenturkan PSSI untuk melanggar statutanya sendiri.”Pergantian nama kan harus melalui kongres,” lanjutnya. Menurut Gatot, mungkin jika itu branding sponsor tak masalah.
Akan tetapi ditambahkan, kalau sampai menyebut nama kompetisinya adalah QNB, mengganti branding secara total, itu melanggar statuta PSSI sendiri.
“Jadi poinnya adalah jika ingin sportif atau taat pada regulasi jangan sampai kondisi yang panik (injury time) itu segala cara bisa dilakukan. Taruhlah misalnya polisi akan beri izin, karena yang tidak diizinkan PSSI adalah ISL dengan dua klub yang tidak lolos verifikasi. Ini harus clear dulu. Dalam hal ini PSSI juga sudah salah langkah,” demikian dia.
Sebelumnya Gatot juga mengemukakan, Kemenpora akan memnjatuhkan sanksi kepada operator ISL/QNB League karena tetap memutar kompetisi dengan 18 tim. Arema Cronus dan Persebaya tetap dipertandingkan di dua tempat berbeda, yang masing-masing bertindak sebagai tuan rumah. “Ya , itu salah besar,” kata Gatot , kemarin.
Dia mengatakan, Kemenpora pasti akan menjatuhkan sanksi kepada penyelenggara maupun klub terkait. Namun ketika ditanyakan bentuk sanksinya, Gatot mengatakan, kita lihat nanti. Kemenpora maupun BOPI nampaknya akan sangat kecewa, karena rekomendasi mereka kepada pihak untuk melarang tampilnya Persebaya dan Arema, ternyata diabaikan, baik oleh operator liga, klub, dan sepertinya aparat keamanan juga.

semoga bermanfaat...

sumber:http://poskotanews.com

0 comments:

Post a Comment