2:23 AM
0
 Dari sinilah sejarah kebesaran PSMS, dan kita hanya tahu stadion teladan, Medan homebase PSMS






STADION Kebun Bunga. Ini bukan sebuah nama tempat taman bunga atau bermain anak-anak. Disinilah dicetak pemain dengan mental juara nasional, PSMS Medan di tahun 1976, 1969 dan 1971. Sebuah venue tempat pembinaan pemain sepakbola terbaik asal Sumatera Utara yang diresmikan Wali Kota Medan H Sjukarni. Di tahun 1974 pembangunan ruangan sekretariat, kamar dan lainnya tak terlepas dari Gubernur Sumatera Utara, Marah Halim Harahap. Sayangnya kebesaran Stadion Kebun Bunga tidak terus berlanjut. Malah kondisinya saat ini jarang terpakai. Pasca bubarnya PSMS LPIS, gedung lama memang sedikit terawat. Kaca pecah sudah diperbaiki dan gedung di cat kembali.
"Beberapa waktu lalu sebelum PSSI memutuskan PSMS Indra Sakti yang diakui, pengurus sudah memperbaiki bagian-bagian yang rusak. Makanya pemain sebahagian sudah ada yang tingggal disini,' ujar Adi perlengkapan PSMS LPIS. Tapi tidak dengan gedung baru, tempat yang dipakai PSMS Indra Sakti Harahap lalu.
Jika berkunjung kesana, kita sama sekali tak melihat cerminan PSMS Medan juara nasional. Gedung baru yang selesai tahun 2009 lalu kotor tak terurus. Semua kamar dan lantai tak pernah dibersihkan. Bau menyengat langsung kita dapatkan ketika masuk ke gedung baru mes PSMS. Sudah lama sekali gedung tak mendapatkan perawatan. Jika masuk ke dalam, tumpukan sampah justru menjadi pemandangan.
Stadion Teladan juga punya problem yang sama pentingnya. Kucuran dana dari Kemenpora sebesar Rp10,9 Miliar dan Pemko Medan Rp14,9 Miliar belum cukup memberikan hasil renovasi yang signifikan terhadap standar FIFA. Malah pembangunan tribun timur stadion terhenti akibat harus ditender kembali. Pro Duta, PSMS Medan dan PS Kwarta harus patungan mendirikan pagar pembatas tribun timur supaya diperbolehkan PT Liga Indonesia menggelar pertandingan.
"Saya pikir wajar saja nasib PSMS seperti ini, tanpa prestasi. Mana ada tim sepakbola yang bagus kalau tak punya stadion bagus. Kan sesuai nasib PSMS dengan stadionnya," sindir Parlin Siagian soal Stadion Teladan. Menurutnya Sumut atau Kota Medan harusnya sudah jauh berkembang soal infrastruktur dari provinsi lain. Pernah menjadi barometer sepakbola nasional, kini justru melempem.
Soal Stadion Teladan, kita haruslah malu. Dari tahun 1953, stadionnya Medan itu-itu aja. Menurutku tidak ada lagi stadion di dunia yang sama modelnya dengan Teladan. Sudah 60 tahun lebih, renovasi pun tak menunjukan kemegahan," ungkap Parlin Siagian.
Makanya kondisi PSMS Medan dengan Stadion Teladan dianggapnya sama. Sudah tak lagi superior, karena yang mengalir hanyalah cerita sedih.
"Harus seperti apa yang terjadi disini, agar pihak-pihak yang berkompeten peduli terhadap kemajuan sepakbola.

semoga bisa bermanfaat........
terima kasih....

0 comments:

Post a Comment